Selasa, 10 Desember 2013

HUBUNGAN JERMAN-RI BERUBAH KARENA BJ HABIBIE

Hubungan Jerman-RI Berubah karena BJ Habibie


Duta Besar (Dubes) Jerman untuk Indonesia, Georg Witschel saat berbincang dengan Okezone. (Foto: Andreas Gerry Tuwo/Okezone)  
Duta Besar (Dubes) Jerman untuk Indonesia, Georg Witschel saat berbincang dengan Okezone. (Foto: Andreas Gerry Tuwo/Okezone)
 
JAKARTA - Duta Besar (Dubes) Jerman untuk Indonesia, Georg Witschel mengatakan jika hubungan antara Jerman dengan Indonesia teramat sangat dekat. Tidak hanya di bidang politik, beberapa aspek lainnya pun turut menjadi perekat kedua negara sahabat ini.

Hal itu disampaikan Witschel saat menerima kunjungan Okezone secara langsung di kantor kedutaan Jerman, di Jakarta, beberapa waktu lalu. Witschel pun membeberkan sejumlah kerja sama penting antara kedua negara.

"Hubungan Jerman dan Indonesia berlangsung dekat, bahkan bisa dikatakan sangat dekat. Ini mencakup beberapa aspek seperti pendidikan, perdagangan, dan sejumlah faktor penting lainnya," tutur pria yang mengenakan kemeja motif berwarna biru ini.

Hubungan tersebut kemudian menjadi sangat berkembang ketika BJ Habibie menjabat menjadi Presiden Indonesia. Hal ini karena sekira 20 ribu mahasiswa Indonesia belajar di Jerman. Seperti kita ketahui, Habibie merupakan orang yang sangat peduli akan pendidikan.

Dirinya pun meyakini, jika hubungan antara kedua negara ini akan terus terbina hingga di masa depan. "Saya percaya Indonesia merupakan mitra terpenting bagi Jerman. Jadi kami akan terus mengembangkan dan memperkuat kerja sama yang sudah ada," tambah dia.

Kerja sama yang sudah diterapkan selama ini pun mencakup berbagai bidang. Mulai dari pertukaran pelajar, perdagangan, pameran dan juga pariwisata.

"Untuk pariwisata, kerja sama ini dengan adanya pameran pariwisata pada Maret 2013 lalu. Bahkan pameran ini dibuka langsung oleh Kanselir Angela Merkel dan Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). (bersambung)
(ade)